Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 16:06:49【Kabar Kuliner】984 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(6)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
Artikel Terkait
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
- Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati
Resep Populer
Rekomendasi

Dari dapur saat fajar, ke meja belajar

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif

Hari ini Senin 27/10, On Time Performance Kereta Kembali Pulih

Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG

Yayasan GoTo Merah Putih diluncurkan untuk sejahterakan keluarga mitra